Alat penukar
panas atau Heat Exchanger
(HE) adalah alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari sistem ke sistem
lain tanpa perpindahan massa dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai
pendingin.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Alat penukar panas atau Heat Exchanger (HE)
Alat penukar
panas atau Heat Exchanger
(HE) adalah alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari sistem ke sistem
lain tanpa perpindahan massa dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai
pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai adalah air yang dipanaskan sebagai fluida panas dan air biasa sebagai
air pendingin (cooling
water). Penukar panas dirancang sebisa mungkin agar perpindahan
panas antar fluida dapat berlangsung secara efisien. Pertukaran panas terjadi
karena adanya kontak, baik antara fluida terdapat dinding yang memisahkannya
maupun keduanya bercampur langsung (direct
contact). Penukar panas sangat luas dipakai dalam industri seperti
kilang minyak, pabrik kimia maupun petrokimia, industri gas alam, refrigerasi,
pembangkit listrik. Salah satu contoh sederhana dari alat penukar panas adalah
radiator mobil di mana cairan pendingin memindahkan panas mesin ke udara
sekitar.
Tipe Aliran pada Alat Penukar Panas
Tipe aliran di dalam alat penukar panas ini ada 4 macam
aliran yaitu :
- Counter current flow (aliran berlawanan arah)
- Paralel flow/co current flow (aliran searah)
- Cross flow (aliran silang)
- Cross counter flow (aliran silang berlawanan).
Jenis-jenis penukar panas
Jenis-jenis penukar panas antara lain :
- Double Pipe Heat Exchanger
- Plate and Frame Heat Exchanger
- Shell and Tube Heat Exchanger
- Adiabatic wheel heat exchanger
- Pillow plate heat exchanger
- Dynamic scraped surface heat exchanger
- Phase – change heat exchanger
PRINSIP DAN JENIS HEAT EXCHANGER
2.1 Prinsip Kerja Heat Exchanger
Prinsip dan Teori Dasar
Perpindahan Panas
Panas adalah
salah satu bentuk energi yang dapat dipindahkan dari suatu tempat ke tempat
lain, tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan sama sekali. Dalam suatu
proses, panas dapat mengakibatkan terjadinya kenaikan suhu suatu zat dan
atau perubahan tekanan, reaksi kimia dan kelistrikan.
Proses
terjadinya perpindahan panas dapat dilakukan secara langsung, yaitu fluida yang
panas akan bercampur secara langsung dengan fluida dingin tanpa adanya pemisah
dan secara tidak langsung, yaitu bila diantara fluida panas dan fluida dingin tidak
berhubungan langsung tetapi dipisahkan oleh sekat-sekat pemisah.
Perpindahan Panas Secara
Konduksi
Merupakan perpindahan panas antara molekul-molekul yang saling
berdekatan antar yang satu dengan yang lainnya dan tidak diikuti oleh
perpindahan molekul-molekul tersebut secara fisik. Molekul-molekul benda yang
panas bergetar lebih cepat dibandingkan molekul-molekul benda yang berada dalam
keadaan dingin. Getaran-getaran yang cepat ini, tenaganya dilimpahkan kepada
molekul di sekelilingnya sehingga menyebabkan getaran yang lebih cepat maka
akan memberikan panas.
Perpindahan Panas Secara
Konveksi
Perpindahan panas dari suatu zat ke zat yang lain disertai dengan
gerakan partikel atau zat tersebut secara fisik.
Perpindahan Panas Secara
Radiasi
Perpindahan panas tanpa melalui media (tanpa melalui molekul).
Suatu energi dapat dihantarkan dari suatu tempat ke tempat lainnya (dari benda
panas ke benda yang dingin) dengan pancaran gelombang elektromagnetik dimana
tenaga elektromagnetik ini akan berubah menjadi panas jika terserap oleh benda
yang lain.
Gambar 1. Perpindahan
Kalor pada Heat Exchanger
Pada Dasarnya prinsip kerja dari alat penukar kalor yaitu
memindahkan panas dari dua fluida padatemperatur berbeda di mana transfer panas
dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung.
- Secara kontak langsung
panas
yang dipindahkan antara fluida panas dan dinginmelalui permukaan kontak
langsung berarti tidak ada dinding antara kedua fluida.Transfer panas yang
terjadi yaitu melalui interfase / penghubung antara kedua fluida.Contoh :
aliran steam pada kontak langsung yaitu 2 zat cair yang immiscible (tidak dapat bercampur), gas-liquid, dan partikel
padat-kombinasi fluida.
- Secara kontak tak langsung
perpindahan
panas terjadi antara fluida panas dandingin melalui dinding pemisah. Dalam
sistem ini, kedua fluida akan mengalir.
2.2 Jenis –
jenis Heat Exchanger
1.
Penukar panas pipa rangkap (double pipe heat exchanger )
Salah satu jenis penukar panas adalah susunan pipa ganda. Dalam jenis penukar panas dapat digunakan berlawanan arah aliran
atau arah aliran, baik dengan cairan
panas atau dingin cairan yang
terkandung dalam ruang annular
dan cairan lainnya dalam pipa.
Alat penukar
panas pipa rangkap terdiri dari dua pipa logam standart yang dikedua ujungnya
dilas menjadi satu atau dihubungkan dengan kotak penyekat. Fluida yang satu
mengalir di dalam pipa, sedangkan fluida kedua mengalir di dalam ruang anulus
antara pipa luar dengan pipa dalam. Alat penukar panas jenis ini dapat
digunakan pada laju alir fluida yang kecil dan tekanan operasi yang tinggi.
Sedangkan untuk kapasitas yang lebih besar digunakan penukar panas jenis
selongsong dan buluh ( shell and tube heat exchanger ).
Gambar 2 . Penukar
panas jenis pipa rangkap
(double pipe heat exchanger )
2. Penukar
panas cangkang dan buluh ( shell and tube heat exchanger )
Alat penukar
panas cangkang dan buluh terdiri atas suatu bundel pipa yang dihubungkan secara
parallel dan ditempatkan dalam sebuah pipa mantel (cangkang ). Fluida yang satu
mengalir di dalam bundel pipa, sedangkan fluida yang lain mengalir di luar pipa
pada arah yang sama, berlawanan, atau bersilangan. Kedua ujung pipa tersebut
dilas pada penunjang pipa yang menempel pada mantel. Untuk meningkatkan
effisiensi pertukaran panas, biasanya pada alat penukar panas cangkang dan
buluh dipasang sekat ( buffle ). Ini bertujuan untuk membuat turbulensi
aliran fluida dan menambah waktu tinggal ( residence time ), namun
pemasangan sekat akan memperbesar pressure drop operasi dan menambah
beban kerja pompa, sehingga laju alir fluida yang dipertukarkan panasnya harus
diatur.
Gambar 3.Penukar panas
jenis cangkang dan buluh
( shell and tube heat exchanger )
3. Penukar Panas Plate and Frame ( plate and frame heat exchanger )
Alat penukar
panas pelat dan bingkai terdiri dari paket pelat – pelat tegak lurus,
bergelombang, atau profil lain. Pemisah antara pelat tegak lurus dipasang
penyekat lunak ( biasanya terbuat dari karet ). Pelat – pelat dan sekat
disatukan oleh suatu perangkat penekan yang pada setiap sudut pelat 10 (
kebanyakan segi empat ) terdapat lubang pengalir fluida. Melalui dua dari
lubang ini, fluida dialirkan masuk dan keluar pada sisi yang lain, sedangkan
fluida yang lain mengalir melalui lubang dan ruang pada sisi sebelahnya karena
ada sekat.
Gambar 4. Penukar
panas jenis pelat and Frame
Gambar 5. Penukar
panas jenis pelat and Frame
4.SDAdiabatic wheel heat
exchanger
Jenis
keempat penukar panas menggunakan intermediate cairan atau toko yang solid
untuk menahan panas, yang kemudian pindah ke sisi lain dari penukar panas akan
dirilis. Dua contoh ini adalah roda adiabatik, yang terdiri dari roda
besar dengan benang halus berputar melalui cairan panas dan dingin, dan penukar
panas cairan.
5. Pillow plate heat exchanger
Sebuah pelat penukar bantal umumnya digunakan dalam
industri susu untuk susu pendingin dalam jumlah besar langsung ekspansi tank
massal stainless steel. Pelat bantal memungkinkan untuk pendinginan di
hampir daerah seluruh permukaan tangki, tanpa sela yang akan terjadi antara
pipa dilas ke bagian luar tangki. Pelat bantal dibangun
menggunakan lembaran tipis dari logam-spot dilas ke permukaan selembar tebal
dari logam.
Pelat tipis dilas dalam pola teratur dari titik-titik
atau dengan pola serpentin garis las. Setelah pengelasan ruang tertutup
bertekanan dengan kekuatan yang cukup untuk menyebabkan logam tipis untuk
tonjolan di sekitar lasan, menyediakan ruang untuk cairan penukar panas
mengalir, dan menciptakan penampilan yang karakteristik bantal membengkak terbentuk
dari logam.
6.Dynamic scraped surface heat exchanger
Tipe lain dari penukar panas disebut "(dinamis)
besot permukaan heat exchanger". Ini terutama digunakan untuk
pemanasan atau pendinginan dengan tinggi viskositas produk, proses
kristalisasi, penguapan tinggi dan fouling aplikasi. Kali berjalan panjang
yang dicapai karena terus menerus menggores permukaan, sehingga menghindari
pengotoran dan mencapai kecepatan transfer panas yang berkelanjutan selama
proses tersebut.
7.
Phase-change heat exchanger
Selain memanas atau pendinginan cairan hanya dalam satu
fasa, penukar panas dapat digunakan baik untuk memanaskan cairan menguap (atau
mendidih) atau digunakan sebagai kondensor untuk mendinginkan uap dan mengembun
ke cairan. Pada pabrik kimia dan kilang, reboilers digunakan untuk
memanaskan umpan masuk untuk menara distilasi sering penukar panas .
Distilasi set-up biasanya menggunakan kondensor untuk mengkondensasikan
uap distilasi kembali ke dalam cairan.Pembangkit tenaga listrik yang memiliki
uap yang digerakkan turbin biasanya menggunakan penukar panas untuk mendidihkan
air menjadi uap.
Heat exchanger atau unit serupa untuk memproduksi uap
dari air yang sering disebut boiler atau generator uap.Dalam pembangkit listrik
tenaga nuklir yang disebut reaktor air bertekanan, penukar panas khusus besar
yang melewati panas dari sistem (pabrik reaktor) primer ke sistem (pabrik uap)
sekunder, uap memproduksi dari air dalam proses, disebut generator uap.Semua
pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan nuklir menggunakan uap yang
digerakkan turbin memiliki kondensor permukaan untuk mengubah uap gas buang
dari turbin ke kondensat (air) untuk digunakan kembali.
Untuk menghemat energi dan kapasitas pendinginan dalam
kimia dan tanaman lainnya, penukar panas regeneratif dapat digunakan untuk
mentransfer panas dari satu aliran yang perlu didinginkan ke aliran yang perlu
dipanaskan, seperti pendingin distilat dan pakan reboiler pra-pemanasan.
Istilah ini juga dapat merujuk kepada penukar panas yang
mengandung bahan dalam struktur mereka yang memiliki perubahan fasa. Hal
ini biasanya padat ke fase cair karena perbedaan volume kecil antara
negara-negara ini. Perubahan fase efektif bertindak sebagai buffer karena
terjadi pada suhu konstan tetapi masih memungkinkan untuk penukar panas untuk
menerima panas tambahan. Salah satu contoh di mana ini telah diteliti untuk
digunakan dalam elektronik pesawat daya tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Artono
Koestoer, Raldi .”Perpindahan Kalor”. Salemba Teknika. Jakarta 2002
Ø Holman,
JP. Alih bahasa E.Jasifi. “Perpindahan Kalor”. Penerbit Erlangga.Jakarta.1995
Ø MC.
Cabe, W.L, Smith, JC, Harriot, P, “ Unit Operation of Chemical Enginering”, 4th
ed, Mc.Graw-Hill, New York, 1985, Chapter 11, 12, 15
Ø Kern,
DQ, “Process Heat Transfer”, Mc.Graw-Hill, New York, 1965
Ø Kern,D.Q.
1952.Process Heat Transfer.
Ø http://www.brighthub.com/engineering/mechanical/articles/64548.aspx
Ø http://vedcadiklatki.blogspot.com/2010/08/penukar-panas-heat-exchanger.html
Ø http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/10/aliran-fluida-pada-heat
exchanger.html
Ø
http://www.scribd.com/doc/72839539/5/Jenis-%E2%80%93-jenis-Heat-Exchanger
Ø
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18379/3/Chapter%20I
Ø
http://www.usu.ac.id/id/files/artikel/shell_Tube
mohon penjelasannya,
ReplyDeletedi alat praktikum lab jurusan saya ada heat exchanger (HE) dengan tipe double pipe, nah dari data yang didapat menunjukkan fluida (cair) yg bertemperatur lebih tinggi (di pipa dalam) keluar dengan temperatur yg lebih tinggi lagi dari pada masukaannya. sedangkan fluida (gas) (di pipa annulus yg bertemperatur lebih rendah, kelurapun dengan temperatur lebih rendah. fenomena ini kenapa yah? padahal secara hukum alam, yg lebih panas malahan melepas kalor ke yg lebih dingin. trm kasih :)
Begitu rumit cara kerja dari heat exchanger karena selalu bisa mengubah suhu dalam waktu yang singkat. Apakah setiap tipe heat exchanger berbeda beda dalam mengubah suhu...?
ReplyDeleteHi will you need fin tubes during your work project? our website www.lordfintube.com
ReplyDeleteKami adalah perusahaan yang khusus menjual produk Pelumas/Oli dan Grease/Gemuk untuk sektor Industri.
ReplyDeleteOli yang kami pasarkan diantaranya untuk aplikasi : Diesel Engine Oil, Transmission Oil, Gear Oil, Compressor Oil, Hydraulic Oil, Circulating & Bearing, Heat Transfer Oil, Slideway Oil, Turbine Oil, Trafo Oil, Metal Working Fluid, Synthetic Oil, Corrosion Preventive, Wire Rope, Specialities Oil dan aneka Grease/Gemuk.
Kami menjadi salah satu perusahaan yang dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan pabrik-pabrik besar di Indonesia, termasuk kebutuhan akan pelumasan khusus.
Prinsip kami adalah selalu mengembangkan hubungan jangka panjang kepada setiap customer. Bila anda butuh info lebih lanjut, silahkan menghubungi kami.
Mobile : 0813-1084-9918
Whatsapp : 0813-1084-9918
name : Tommy. K
Email1 : tommy.transcal@gmail.com